Alkisah, ada seorang anak perempuan yang terkenal amat jorok di antara keluarga besarnya. Kamarnya selalu berantakan, bukunya tak pernah rapi, kasurnya selalu berantakan, dan pokoknya kamarnya T.O.P B.G.T Ancurnya !
Selain itu, anaknya juga jorok banget deh. Jarang mandi, cuci muka selalu alakadarnya, dan lain-lain. Sampai akhirnya, anak perempuan itu memiliki jerawat kecil di pipinya. Sesuatu yang tadinya mustahil bagi dia, kini pun terjadi. Ia memiliki jerawat kecil di pipinya. Walaupun kecil, tetapi dia sudah paniknya minta ampun.
Lama-kelamaan, dia menganggap jerawat adalah hal yang sudah biasa. Jadi, dia diamkan saja jerawat itu. Beberapa minggu kemudian, jerawatnya semakin banyak. Ia semakin panik, panik, dan panik!
Ia pun akhirnya konsultasi pada mamanya yang kebetulan adalah seorang dokter. "Ma, jerawat aku semakin parah!" Katanya sedih.
"Ya ampun, inilah akibatnya kalau kamu jorok! Kamu jarang cuci muka pakai sabun muka. Inilah akibat dari kejorokkan kamu sendiri, nak!" Jelas sang mama.
Anak itu pun bertekad tuk hidup bersih. Akhirnya, kini ia menjadi anak yang pembersih dan tak jorok lagi. Ia jadi sering cuci muka, beres-beres kamar, dan lain-lain.
Lama-kelamaan, jerawatnya pun hilang, hilang, dan hilang. Ia pun senang.
THE END..
*cerita ini hanya fiktif belaka*
Selain itu, anaknya juga jorok banget deh. Jarang mandi, cuci muka selalu alakadarnya, dan lain-lain. Sampai akhirnya, anak perempuan itu memiliki jerawat kecil di pipinya. Sesuatu yang tadinya mustahil bagi dia, kini pun terjadi. Ia memiliki jerawat kecil di pipinya. Walaupun kecil, tetapi dia sudah paniknya minta ampun.
Lama-kelamaan, dia menganggap jerawat adalah hal yang sudah biasa. Jadi, dia diamkan saja jerawat itu. Beberapa minggu kemudian, jerawatnya semakin banyak. Ia semakin panik, panik, dan panik!
Ia pun akhirnya konsultasi pada mamanya yang kebetulan adalah seorang dokter. "Ma, jerawat aku semakin parah!" Katanya sedih.
"Ya ampun, inilah akibatnya kalau kamu jorok! Kamu jarang cuci muka pakai sabun muka. Inilah akibat dari kejorokkan kamu sendiri, nak!" Jelas sang mama.
Anak itu pun bertekad tuk hidup bersih. Akhirnya, kini ia menjadi anak yang pembersih dan tak jorok lagi. Ia jadi sering cuci muka, beres-beres kamar, dan lain-lain.
Lama-kelamaan, jerawatnya pun hilang, hilang, dan hilang. Ia pun senang.
THE END..
*cerita ini hanya fiktif belaka*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar